“TUTOR SEBAYA” ALTERNATIF MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA
Salah satu masalah yang sekarang
dihadapi dalam pembelajaran di sekolah adalah rendahnya hasil belajar siswa.
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam (internal)
maupun faktor dari luar (eksternal). Menurut Suryabrata (1982:27) yang termasuk
faktor internal adalah faktor fisiologis dan psikologis (misalnya kecerdasan ,
motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif), sedangkan yang termasuk faktor
eksternal adalah faktor lingkungan dan instrumental (misalnya guru, kurikulum,
dan model pembelajaran). Bloom (1982:11) mengemukakan tiga faktor utama yang
mempengaruhi hasil belajar, yaitu kemampuan kognitif, motivasi berprestasi dan
kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran adalah kualitas kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dan ini menyangkut model pembelajaran yang
digunakan.
Nurita putranti (dalam http://nuritaputranti.wordpress.com) mengemukakan bahwa
sering ditemukan dilapangan seorang guru menguasai materi suatu subjek dengan
baik tetapi tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Hal ini
terjadi karena kegiatan tersebut tidak didasarkan pada model pembelajaran
tertentu sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa rendah. Dari permasalahan
itulah timbul pertanyaan apakah mungkin dikembangkan suatu model pembelajaran
yang sederhana, sistematik, bermakna dan dapat digunakan oleh para guru sebagai
dasar untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga dapat
membantu meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil belajar.
Akhir akhir ini makin banyak
perhatian pengajaran tutor sebaya yang pada dasarnya sama dengan program bimbingan,
yang bertujuan memberikan bantuan dari dan kepada siswa dapat mencapai prestasi
belajar secara optimal. Menurut nurita putranti (dalam http://nuritaputranti.wordpress.com) mengemukakan “tutor
sebaya adalah siswa di kelas tertentu yang memiliki kemampuan di atas rata-rata
anggotanya yang memiliki tugas untuk membantu kesulitan anggotanya dalam
memahami materi ajar. Menurut Edward L. Dejnozken dan Daven E. Kopel dalam American Education Engcyclopedia
menyebutkan “tutor sebaya adalah sebuah prosedur siswa mengajar siswa lainya. Dari
dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya “tutor sebaya
adalah seorang siswa yang dianggap mampu dan berprestasi dalam kelas tertentu
untuk membantu siswa lainya dalam memahami suatu materi ajar tertentu.
Pengajaran tutor sebaya ini dapat
dipandang sebagai reaksi terhadap pengajaran klasikal dengan kelas yang
terlampau besar dan padat sehingga guru atau tenaga pengajar tak dapat memberikan
bantuan individual, bahkan sering tidak mengenal para pelajar seorang demi
seorang. Selain itu para pendidik mengetahui bahwa para siswa menunjukan
perbedaan dalam cara-cara belajar. Pengajaran klasikal yang menggunakan proses
belajar-mengajar yang sama bagi semua siswa tidak akan sesuai bagi kebutuhan
dan kepribadian setiap siswa. Maka karena itu perlu dicari sistem pengajaran
yang membuka kemungkinan memberikan pengajaran bagi sejumlah besar siswa dan
disamping itu memberikan kesempatan bagi pengajaran tutor sebaya. Tentunya
dalam tutor sebaya tidak harus monoton satu anak yang berprestasi saja, karena
belum tentu semua pelajaran dikuasai dengan baik, hal itu dapat ditutupi dengan
metode tutor sebaya secara bergantian dengan mempertimbangkan kemampuan siswa
permatapelajaran. Tutor sebaya juga mempunyai kelebihan dan kelemahan. Menurut
Suryono dan Amin (dalam http://binham.wordpress.com) menyatakan ada
beberapa kelebihan dan kelemahan bimbingan tutor sebaya antara lain:
Adapun kelebihan tutor
sebaya adalah sebagai berikut:
1)
Adanya suasana hubungan yang lebih akrab dan dekat
antara siswa yang dibantu dengan siswa sebagai tutor yang membantu
2)
Bagi siswa yang menjadi tutor sendiri kegiatanya
merupakan pengayaan dan menambah motivasi belajar
3)
Bersifat efisien, artinya bisa lebih banyak yang
dibantu
4)
Dapat mewujudkan nilai-nilai karakteristik siswa yaitu
meningkatkan rasa tanggung jawab dan percaya diri
5)
Siswa belajar untuk mandiri, dewasa dan punya rasa
setia kawan yang tinggi
Adapun kelemahan tutor
sebaya adalah sebagai berikut:
1)
Siswa yang dipilih sebagai tutor sebaya dan
berprestasi baik belum tentu mempunyai hubungan yang baik dengan siswa lainya
atau siswa yang dibantu
2)
Siswa yang dipilih sebagai tutor sebaya belum tentu
bisa menyampaikan materi dengan baik.
Mengacu pada kelebihan
dan kelemahan tutor sebaya diperlukan peran penting guru mengatur metode
pembelajaran tersebut. Bagi siswa yang menjadi tutor dapat melakukan
langkah-langkah sebagai berikut, mulailah dengan tujuan yang jelas dan mudah
dicapai sesuai kemampuan, jelaskan tujuan itu kepada seluruh siswa (kelas) agar
proses bimbingan berjalan dengan baik atau agar pelajaran mudah dipahami, siapkan
bahan dan sumber belajar yang memadai seolah –olah akan melakukan presentasi di
depan kelas, gunakan cara yang praktis agar kelas lebih mudah mengerti,
hindari cara yang sama yang dilakukan
oleh guru mapel agar tidak monoton, jadilah pribadi yang melayani dan jangan
sombong.
Dalam proses
pembelajaran disekolah siswa lazimnya tidak hanya membutuhkan guru tetapi juga
siswa yang lain,dengan asumsi lebih baik memberikan bantuan ke teman kelas
ataupun lebih luas dengan membantu mereka memahami suatu materi tertentu dari
pada kita membantu mereka lewat hasil
bukan proses (contoh: memberikan kunci jawaban saat ulangan harian atau
tes UTS dan UKK). Proses tutor sebaya ini merupakan satu alternatif untuk
mengurangi krisis kepercayaan diri siswa mengenai kemampuan pribadinya sehingga
menimbulkan slogan motivasi “SAYA JUGA
BISA”.
Jadi, sebagai siswa
yang merasa pandai dan berprestasi diharapkan untuk memberikan penjelasan
kepada siswa yang kurang pandai melalui “tutor sebaya”. Demikian juga ,
dianjurkan kepada siswa yang kurang pandai untuk bertanya kepada atau meminta
penjelasan dari siswa yang pandai terlebih dahulu sebelum kepada guru. Bahwa
sebenarnya belajar dapat diperoleh dari siapa saja tidak selalu dari guru
sehingga ketergantungan siswa kepada guru akan berkurang dan terciptalah
kemandirian siswa dalam belajar.
0 komentar:
Posting Komentar